Waspada.... Aksi Damai 212 akan Beralih Menjadi Gerakan Makar
- # Jendral TNI memdapat info akan
rencana makar
- # Kapolri akan tindak tegas pada
pendemo
Jenderal Polisi Tito Karnavian mengecam aksi makar |
Muncul dari
perasaan ketidak puasan atas kinerja kepolisian soal kasus penistaan agama yang
dilakukan calon petahana bapak Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab di kenal
Ahok, maka aksi damai 4JJ akan di ulang lagi , akan di adakan kembali aksi
damai pada tanggal 212 atau 2 Desember mendatang dengan massa dan pendukung
yang lebih banyak.
Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku memdapatkan informasi dari seorang tokoh agama
yang bisa dipercaya “ Seorang ulama besar mencium adanya penggulingan makar
tersebut dan menginformasikan kepada saya “ kata Jenderal Gatot saat ditemui dikantornya, beliau berkata bahwa massa yang akan kembali berunjuk , akan
membekal maksud lain. Jika sebelumnya mereka menuntut proses hukum terhadap
Gubernur non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok ) atas dugaan penistaan agama,,
maka aksi yang akan kembali datang ingin menuntut turun atau lengsernya tokoh
yang menlindungi pak Ahok.
Sang
Jenderal menambahkan, ada kemungkinan pengerahan massa dalam jumlah yang besar
pada demo mendatang baik tanggal 25 November atau 2 Desember2016 akan di manfaatkan oleh pihak tertentu untuk
membuat keamanan negara Indonesia tergoncang,.
Sebelumnya
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan akan adanya upaya makar pada rencana aksi 25 November ,
rencananya akan ada unjuk rasa di DPR lalu menggulingkan Presideng Joko Widodo,
sehingga deras berhembus bahwa aksi damai bela islam jilid III adalah aksi
dengan indikasi gerakan makar.
Sikap
tersebut di nilai berlebihan oleh Wakil ketua Komisi VIII DPR RI SodikMudjahid, “ sikap insitusi Polri dalam
menyikapi aksi 'Bela Islam' jilid III pada 2 Desember 2016 terkesan sangat
berlebihan”.
Dia menilai
Polri sepertinya sangat gugup bahkan kalap untuk menghadapi ribuan umat muslim
yang rencananya akan menggelar aksi damai Shalat Jumat sepanjang jalan sudirman
menuju istana negara.
"Berdemo itu hak warga negara apalagi tuntutannya juga penegakan supremasi hukum bagi penista agama. Polri justru meneror mereka dengan mengatakan ada upaya makar sebagai legitimasi untuk represif kepada mereka," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/11).
"Berdemo itu hak warga negara apalagi tuntutannya juga penegakan supremasi hukum bagi penista agama. Polri justru meneror mereka dengan mengatakan ada upaya makar sebagai legitimasi untuk represif kepada mereka," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/11).
Kesimpulan
saya tetaplah tenang jangan berasumsi sendiri, aksi damai jilid III mungkin
memang lebih banyak pendukung dari aksi sebelumnya tetapi mereka tetap dengan
niat dan itikad yang sama seperti sebelumnya. Dan mereka tidak akan mencoreng
atau menodai citra baik yang sudah melekat yang mereka sandang. Itu pasti saya
yakin itu
No comments:
Post a Comment